Kesaksian: Saya menikah Maret 2005 di usia 34 tahun. Kehidupan rumah tangga kami berjalan seperti layaknya rumah tangga lain, penuh warna-warni romantika kehidupan berumahtangga. Bulan berganti bulan, hingga tahun berganti, belum juga kami dikaruniai seorang anak, doa tetap dipanjatkan, tapi kok belum juga mendapat jawaban. Hingga suatu saat di bulan November 2007, dimana seorang hamba Tuhan yang juga merupakan pembimbing rohani kami berkunjung datang ke kota dimana kami tinggal, hamba Tuhan tersebut menyempatkan singgah ke rumah kami dan berdoa bersama kami. Kami bersepakat untuk menaikkan doa puasa setiap hari rabu (suami saya belum paham caranya berdoa puasa, jadi hanya saya dengan hamba Tuhan tersebut).
Di bulan Desember 2007, saya merasakan ada yang aneh di dalam tubuh saya, sedikit mual dan eneg. Suatu siang di pertengahan bulan Desember 2007, saya mendengar suatu suara yang mengatakan saya hamil, saya langsung berdoa, "jika suara ini suara Tuhan saya mengucap syukur terima kasih Tuhan dan jadilah kehendak-Mu Tuhan, jika bukan suara Tuhan, saya tolak dalam nama Yesus." Minggu pertama bulan Januari 2008, saya merasakan tetap ada yang aneh dalam tubuh saya dan saya sudah terlambat 2 minggu (sering saya terlambat haid karena kelelahan bekerja), saya dan suami pergi membeli alat tes kehamilan, waktu saya tes hanya muncul 1 garis, aahhh... belum juga waktunya pikir kami, selang 15 menit kemudian, iseng saya buka kembali hasil tes tadi, muncul garis kedua samar-samar. Kami berdoa semoga Tuhan menjawab doa kami kali ini, 1 minggu kemudian kami cek kembali dan kali ini muncul 2 garis yang sama tebalnya. Keesokan hari kami pergi ke dokter spesialis kandungan, dan ternyataaa... menurut perkiraan dokter saya hamil 3 minggu. Puji Tuhan... Halleluya!
Suara yang saya dengar itu ternyata suara Tuhan, dan saya hamil, saya berhenti bekerja dan menjaga kehamilan saya hingga bulan Sepember 2008 lahir putri kami yang cantik, cahaya dalam keluarga kami.
Bagi siapapun yang membaca posting saya ini, percayalah bahwa Tuhan menjawab doa kita dengan cara Tuhan sendiri, Ia menguji kita apakah kita sabar dan tetap mencari wajah-Nya ataukah kita menggerutu dan menyalahkan Tuhan karena belum menjawab doa kita. Kesabaran dan ketekunan membuahkan hasil yang manis dan indah pada waktu-Nya.
Tuhan memberkati.
(Sumber : Ibu Caroline)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar