Rabu, 02 Juni 2010

BAPA ,, AJARLAH KAMI BERDOA

Bapa, yang baik,, aku
sudah sering berdoa,
mungkin sudah ribuan
kali,
di rumah, di tempat
kerja, bahkan sering di
minta memimpin doa di
gereja.
sudah ribuan kali. tetapi
Bapa tahu sendiri,
aku masih belum bisa
berdoa. sebetulnya aku
juga belum mengerti apa
itu hakikat doa..
kadang-kadang aku
bingung harus berkata
apa, bagaikan
kehabisan kata-kata.
lalu aku seolah-olah
gagap dan gagu, dan
hanya duduk termangu.
sebaliknya, kadang-
kadang aku asal bunyi,
berceloteh ke kanan dan
ke kiri.
atau mengobrol istilah-
istilah gagah, apa aku
sendiri mengerti,
entahlah.
asal keluar perkataan,
entah menghayati entah
tidak, pokoknya sudah
berdoa..
pernah doaku
menggebu-gebu. namun,
sesudah itu kembali
lesu.
pernah juga aku
bimbang,, betulkah doa
ada manfaatnya ??
tetapi kebimbangan itu
justru mendorong aku
berkembang,
aku jadi bergumul dan
bertanya. begitulah
turun naik jalan doaku..
sering juga aku merasa
malu pada Bapa, soalnya
doaku cuma
bersungguh-sungguh,
ketika aku sedang
susah atau sakit, atau
di timpa persoalan dan
kemelut.
ketika itu aku cepat-
cepat berlutut, minta
pertolongan dan minta
ini itu,
dan berseru-seru
sampai memelas-melas,
dari tersedu-sedu
sampai air mata
terkuras.
tetapi kemudian
ketika ,,, ketika yang
diminta sudah di depan
mata,
ketika sudah sehat dan
senang, doaku kembali
adem dan tenang.
jadi ,, aku berdoa
seperti udang di balik
batu..
pernah juga terjadi
kebalikannya, doaku
tidak terkabul dan tidak
terlaksana,
aku langsung menjadi
kecewa, dan kembali lagi
malas berdoa.
pernah juga aku
bertanya-tanya,
bagaimana mungkin
manusia berdoa.
Bapa adalah Yang
Mahatinggi, sedangkan
manusia makhluk kecil di
bumi..
manusia bukan pantaran
Bapa, ada jarak letak
dan jarak mutu yang
memisahkannya.
mana mungkin manusia
berbicara kepada
Bapa ??
ataukah barangkali kami
cuma berbicara kepada
diri sendiri ??
seandainya betul bahwa
kami berbicara kepada
Bapa,
bagaimana caranya Bapa
mendengarkan kami ??
jutaan orang berdoa
pada saat bersamaan.
si tukang es minta cuaca
panas terik, si tukang
kopi minta hujan rintik-
rintik.
manakah yang Bapa
kabulkan ?? apakah
Bapa tidak pusing
kewalahan ??
lalu, kalau aku berdoa,
apa yang sebetulnya
pernah diucapkan ??
kalau berdoa itu memuji
dan menghormati, nanti
aku cuma bermanis-
manis dan menjilat,
padahal perbuatan
hidupku kurang terpuji
dan kurang terhormat.
kalau berdoa itu
meminta, ya itu tadi,
nanti aku cuma jadi
udang di balik batu.
kalau berdoa itu
mengungkapkan isi hati,
bukankah Bapa sudah
mengetahui semua yang
tersembunyi ??
jadi Bapa, aku harus
berkata apa ??
Bapa ,, orang bilang aku
pintar berdoa, memang
kadang-kadang aku
merasa bisa,
tetapi sebetulnya aku
belum bisa. semakin aku
merasa diri mengerti,
semakin terasa bahwa
doa adalah misteri. itulah
perasaanku, Bapa.
aku merasa doa adalah
sebuah misteri, dan
sebuah
ketidakmungkinan.
bagaimana mungkin
manusia menghubungi
Bapa ?? tetapi kemudian
aku jadi heran,
ternyata aku
dimungkinkan berdoa.
Kristus sudah
memungkinkan
ketidakmungkinan ini.
Kristus telah
menjembatani jarak
langit dan bumi, lalu
Kristus menyuruh kami
berdoa..
Bapa, aku masih heran,
dan masih belum bisa
berdoa,
belum mengerti apa itu
sebetulnya doa. namun,
aku ingin berhubungan
dengan Bapa,
aku memerlukan Bapa.
apa jadinya aku tanpa
Bapa ??
oleh sebab itu, aku ingin
berdoa, dan perlu
berdoa.
aku ingin disapa dan
menyapa Bapa, ingin
dibisiki dan berbisik
kepada Bapa.
aku ingin duduk dekat-
dekat Bapa, aku ingin
belajar berdoa, belajar
percaya akan
hakikatnya doa..
oleh karena itu, aku
memohon, Bapa, ajarlah
aku berdoa !
aku ingin belajar
berdoa, setiap hari
belajar berdoa,
setiap hari berjumpa
dengan Bapa, bertatap
muka, empat mata,
duduk berdua..
di hadapan-Mu, Bapa,
aku merasa tidak
berdaya, kecuali duduk
menunduk dan berbisik
khusuk.
Bapa, ajarlah aku
berdoa !bersama para
rasul-Mu aku berseru ,,
Bapa, ajarlah kami
berdoa !!
Amin !!
Jb.
Tangerang, 01 Juny
2010.
[Lion of Judah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar