Sebuah jawaban atas pencarian akan JALAN KE SORGA, AKAN KEBENARAN DAN AKAN HIDUP YANG KEKAL.
Tidak berapa lama sebelum TUHAN YESUS naik ke sorga, Ia mengatakan bahwa Ia akan kembali ke "RUMAH BAPANYA" (sorga). Ia ke sana untuk menyiapkan tempat bagi orang-orang yang percaya kepadaNYA, supaya di tempat di mana IA berada, semua orang yang percaya kepadaNYA juga berada. Artinya semua orang yang percaya kepadaNYA satu tempat tinggal denganNYA yaitu 'sorga' (Yohanes 14:1-3). Kemudian Ia menutup pernyataanNYA dengan berkata: "Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." (Yoh 14:4).
Ketika perkataan-perkataan itu di dengar oleh THOMAS muridNYA, kemudian ia bertanya kepada YESUS: "Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" (Yoh 14:5). Kemudian YESUS menjawab pertanyaan THOMAS itu dengan jawaban yang spektakuler, dengan berkata sebagai berikut:
Kata Yesus kepadanya: "Akulah JALAN dan KEBENARAN dan HIDUP. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak MELALUI Aku." (Yohanes 14:6).
Jawaban ini adalah jawaban yang sangat berani. Di muka bumi ini tidak ada seorang tokoh agama manapun yang pernah menunjuk kepada dirinya tentang "jalan", tentang "kebenaran" dan tentang "hidup". Jika ada yang membicarakan ketiga hal tersebut; mereka akan mengajarkan jalan, mengajarkan kebenaran ataupun hidup tetapi menunjukkan kepada ajarannya bukan kepada dirinya. Namun YESUS dengan konfiden menunjuk kepada diriNYA sendiri.
Dalam kesempatan ini saya akan membahas tentang pernyataan itu:
I. PENDAHULUAN
Pentingnya KEBENARAN YESUS
Di dunia ini banyak sekali kebenaran, mengerucut di dalam rumah tangga sebagai kelompok sosial yang paling kecil. Anda bisa membayangkan jika masing-masing element keluarga mempertahankan kebenaran masing-masing, apakah jadinya keluarga tersebut. Dibutuhkan sebuah kebenaran yang bisa menyatukan semua kebenaran itu. Kebenaran itulah yang bisa menengahi semua kebenaran, kebenaran yang bisa mengatasi semua kebanaran dan kebenaran itu adalah kebenaran yang melampaui semua kebenaran di muka bumi ini, yang sanggup menahlukkan kebenaran suami, istri, anak-anak, mertua, teman-teman dan lain-lain. Kebenaran itu adalah KEBENARAN YESUS KRISTUS.
II. TIGA KEBENARAN YANG TERKANDUNG DI DALAM YOHANES 14:6
1. YESUS ADALAH JALAN - YESUS ADALAH METHODOS
Sebelum dan sesudah kedatangan TUHAN YESUS ke dunia 2000 tahun yang lalu di dunia ini sudah banyak sekali ajaran yang menunjukkan jalan ke sorga. Namun YESUS memperkenalkan diriNYA sebagai JALAN. Kata yang dipakai oleh TUHAN YESUS saat IA memperkenalkan diriNYA sebagai jalan adalah berasal dari bahasa YUNANI yaitu:
ὁδός
hodos
hod- os'Apparently a primary word; a road; by implication a progress (the route, act or distance); figuratively a mode or means: - journey, (high-) way. Indonesia; Yang menyatakan sebuah kata utama, jalan; melalui implikasi sesuatu yang sedang berjalan (rute, tindakan atau jarak yang ditempuh); sebagai kiasan sebuah cara atau arti: -perjalanan, jalan bebas hambatan) (sumber e-Sword).
Kata ini menunjukkan perkembangan sehingga kata jalan itu menjadi kata yang biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari yaitu MET- HODOS artinya metode, ajaran proses, teknik.
Ketika YESUS berkata: "Akulah jalan" ini memiliki makna yang sangat dalam. Artinya Dia sedang memperkenalkan kepada dunia ini bahwa DIA adalah metode yang harus digunakan supaya kita sampai ke Sorga. Dia adalah proses, Dia adalah rute, Dia adalah high-way (jalan tol) yang harus diikuti menuju sorga. Sebuah makna yang revolusioner dan spektakuler memberikan jawaban kepada dunia yang sedang mencari jalan itu.
2. AKULAH KEBENARAN - YESUS ADALAH ALETHEIA
Kata "kebenaran" yang dipakai oleh TUHAN YESUS di dalam frase Yohanes 14:6b adalah berasal dari bahasa YUNANI yaitu 'ALETHEIA". Kata ini di dalam Alkitab disebutkan sebanyak 104 (KJV).
Di dalam kamus STRONG Bible Dict sebagai berikut:
ἀλήθειαalētheiaal-ay'-thi-aFrom G227; truth: - true, X truly, truth, verity.
Kata ini memiliki arti: "sesuatu yang tampak dan yang tersembunyi adalah sama" maknanya ada 3 yaitu:
a. tidak ada dusta, tidak ada kesalahan, tidak ada ketidakkonsistensian (falsehood, error, inconsistency).
b. tidak ada remang-remang ( no emblems or shadows), kebenaran YESUS adalah kebenaran yang pasti.
c. sama di mana saja (integrity).
Ketika Yesus memperkenalkan bahwa DIA adalah KEBENARAN/ALETHEIA maka IA memperkenalkan kebenaran yang dimaksudkanNYA adalah kebenaran yang sejati, tanpa dusta, tanpa kesalahan, tanpa ada inkonsistensi. KebenaranNYA adalah kebenaran yang jelas, kebenaran bukan karena penyematan atau pengakuan orang (emblems). Yesus adalah hakikat kebenaran itu. KebenaranNya adalah kebenaran yang pasti. Kebenaran Yesus memiliki nilai integritas. Kebenarannya sama di mana saja, tidak dipengaruhi oleh apapun dan siapapun, jarak ataupun tempat. Kebenaran Yesus adalah kebenaran yang adil, bukan kebenaran yang tebang pilih - Yesaya 11:1-5. KebenaranNYA tidak tergantung kepada apa kata orang, keluarga ataupun kelompok dan agama.
Kata "kebenaran" (Yunani, αληθεια – alêtheia) dalam Yohanes 14:6 adalah kata yang sangat spesifik, bukan kebenaran biasa tetapi kebenaran yang hakini, benarnya benar.
αληθεια – alêtheia, adalah kebenaran secara budi, αληθεια – alêtheia juga merupakan bahasa hukum yang bermakna "duduk perkara yang nyata" . Bukan kebenaran yang masih harus dibuktikan dengan kenyataan dan pernyataan-pernyataanyang dipakai oleh para pihak dalam sebuah pengadilan.
Dalam ilmu tentang sejarah, kata αληθεια – alêtheia bermakna 'duduk perkara yang nyata yang dikontraskan dengan dongeng'.
Dalam ilmu filsafat αληθεια – alêtheia bermakna, hal yang sungguh-sungguh nyata, dalam arti yang mutlak.
Hal yang hebat sekali mengenai Yesus ialah bahwa tidak hanya "pernyataan"mengenai kesempurnaan moral mencapai puncaknya di dalam Dia, tetapi juga "kenyataan" mengenai kesempurnaan moral mendapatkan realisasinya dalam Dia. Dan Ia telah berkata dengan jelas kepada kita : Akulah Kebenaran!.
3. AKULAH KEHIDUPAN - YESUSLAH ZO'E
Ketika Yesus memperkenalkan diriNYA sebagai 'HIDUP' kata yang dipakaiNYA adalah kata Zo'e bukan Bios. Kedua kata ini meskipun diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kata 'hidup' namun kata ini memiliki perbedaan yang signifikan. Bios memiliki arti hidup kekinian berhubungan dengan kehidupan yang terikat dengan apa yang kita makan, apa yang kita minum, apa yang kita pakai dan lain-lain. Namun kata Zo'e memiliki arti yang lebih luas; ia melampaui makna bios. Karena Zo'e menyangkut tentang hidup setelah mati artinya KEKEKALAN. Arti Zo'e sebagai berikut:
ζωή
zōē
Thayer Definition:
1) life
1a) the state of one who is possessed of vitality or is animate
1b) every living soul
2) life
2a) of the absolute fulness of life, both essential and ethical, which belongs to God, and through him both to the hypostatic "logos" and to Christ in whom the "logos" put on human nature
2b) life real and genuine, a life active and vigorous, devoted to God, blessed, in the portion even in this world of those who put their trust in Christ, but after the resurrection to be consummated by new accessions (among them a more perfect body), and to last for ever.
Part of Speech: noun feminine
A Related Word by Thayer's/Strong's Number: from G2198
Citing in TDNT: 2:832, 290
Setelah membaca makna Zo'e menurut "Thayer Defenition" sungguh akan membuka pengertian kita; bahwa selama ini kita sering memfokuskan pencarian hidup kita hanya berkisar di area bios bukan zo'e. DAN YESUS MEMPERKENALKAN DIRINYA SEBAGAI ZO'E. Dialah hidup yang kekal yang kita cari.
Ketika Yesus memperkenalkan diriNYA: "AKULAH METHODOS DAN AKULAH ALETHEIA DAN AKULAH ZO'E" sebenarnya BELIAU sedang menjawab semua pertanyaan tokoh di seluruh dunia. Dunia akan damai jika di hati setiap insan ada YESUS yang memimpin hidupnya.
III. PENUTUP
1. Jika anda sedang mencari "metode" menuju Sorga, temukanlah di dalam YESUS.
2. Jika anda sedang mencari "kebenaran" yang sejati yang mendamaikan dunia, temukanlah di dalam YESUS.
3. Jika anda sedang mencari "hidup yang kekal", temukanlah di dalam YESUS.
Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.
Sola gratia
Tommy Hansen Silalahi, M.Th.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar