Senin, 20 September 2010

Dosa Lucifer

Allah sangat merendahkan orang congkak (Maz. 18:28). Namun, kita perlu tahu bahwa penyebar “virus” kecongkakan adalah Lucifer. Jadi, jika ada orang congkak, artinya dosa Lucifer telah menguasainya. Sebelum jatuh, Lucifer adalah malaikat terhormat. Dalam Alkitab berbahasa Indonesia, ada pesan yang tidak tertera tetapi terdapat dalam King James, ...the workmanship of thy tabrets and of thy pipes... Tabrets sejenis alat musik perkusi. Pipes sejenis alat musik tiup (Yeh. 28:13). Selain itu, ada juga viols, sejenis alat musik berdawai (Yes. 14:11). Namun karena kecongkakannya dalam bermusik dan keinginannya agar pujian itu ditujukan kepadanya bukan kepada Allah, akhirnya Lucifer dilemparkan ke bumi.Setelah kejatuhan Lucifer, setidaknya ada dua orang yang terbawa dosa Lucifer. Mereka adalah Nebukadnezar dan Daud. Nebukadnezar suatu sore sedang mengagumi keindahan kota Babel. Ia bangga dengan usaha yang telah dicapainya. Semua itu berasal dari kekuatan, kuasa dan kemuliaan dirinya. Belum selesai katakata itu keluar, Tuhan langsung mengutuk dirinya. Kutukannya langsung terwujud saat itu juga. Tubuhnya menjadi sama seperti rajawali (Dan. 4:28-33).

Pada akhir kejayaan Daud, Iblis membujuk Daud untuk menghitung kekuatan militer dan persenjataannya. Apalagi, jika ditambah dengan prestasi militer mereka. Saat itu, misalnya, kerajaan Kanaan, Siria, dan Funisia sudah berada di bawah kekuasaannya. Setelah penghitungan selesai, Allah mengukum mereka dengan penyakit sampar sehingga menelan korban 70.000 orang (2 Sam. 24:15; 1 Taw. 21:1). Kira-kira, inilah sikap bangsa Israel setelah pra pemusnahan, yakni terlalu mengandalkan kekuatan manusia sehingga tidak lagi mengandalkan kekuatan Allah. Mereka tidak sadar bahwa prestasi militer mereka karena campur tangan-Nya. Kira-kira inilah sikap mereka pasca pemusnahan. Mereka sudah tidak dapat lagi mengandalkan kekuatannya karena dengan tewasnya banyak orang, kekuatan militer pun berkurang. Jika bangsa lain menyerang, mereka tidak siap menghadapi. Jika Allah mendatangkan sampar, Dia menghendaki supaya mereka bertobat dari kecongkakan (band. Yeh. 28:17).

Dengan semua peristiwa itu, kita tahu bahwa kecongkakan hanya akan membuat Allah turun tangan untuk menghukum orang congkak tersebut.

Sumber: Renungan Malam, September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar