Baca: Matius 20:29-21:11
Bisa
dikatakan, zaman ini adalah zaman pencitraan sebab yang terpenting dari
seorang tokoh bukan lagi apa yang sebenarnya dia kerjakan, tetapi
bagaimana persepsi orang lain tentang apa yang dia kerjakan. Seseorang
bisa saja sejatinya raja tega kelas paus, tetapi jika ia berhasil
membangun persepsi bahwa dirinya dermawan, biarpun semua kebaikan itu
formalitas belaka, tetapi efeknya bisa menutupi segala kejahatannya.
Maka jika ada tokoh yang tak butuh pencitraan karena semua tindakannya
menyatakan integritasnya, maka tokoh itu bagaikan air menyegarkan yang
memuaskan dahaga di zaman pencitraan ini.
Sang Mesias tak butuh pencitraan. Yesus yang sejak awal dinyatakan datang untuk “menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (1:21, 23)
ditunjukkan menepati semua nubuat tentang diri-Nya. Seruan kedua orang
buta, “Kasihanilah kami, Tuhan” dijawab dengan belas kasihan dan
mukjizat penyembuhan yang merestorasi penglihatan mereka, merupakan
salah satu buktinya. Namun Yesus tak hanya berhenti di situ. Di titik
yang menentukan di dalam narasi Injil Matius, di mana perjalanan Yesus
dari Galilea usai dan kini Ia secara sadar memasuki Yerusalem untuk
menjalani kehendak Sang Bapa, Ia pun secara sadar menggenapi nubuat PL
di Za 9:9. Tak seperti para raja dan penguasa di Mat 20:25,
Ia justru menonjolkan kerendahan hati-Nya: datang bukan sebagai raja
gagah perkasa yang menunggangi kuda jantan, tetapi bagai hamba yang
menunggangi keledai. Ketaatan dan kerendahan sebagai hamba kemudian
didemonstrasikan-Nya dengan mati di kayu salib.
Sepatutnya respons kita sejalan dengan respons orang Yerusalem di ayat 8-9.
Kita mempersiapkan kedatangan-Nya dan mengarahkan orang untuk
bertanya-tanya siapa Dia, karena melihat kesaksian yang meneladani belas
kasihan dan kerendahan hati-Nya. Orang Kristen tak butuh kekuasaan
politis, apalagi pencitraan ala politisi, karena kita cukup mengandalkan
Kristus. Tugas kita adalah memperkenalkan Yesus kepada semua orang,
jangan sampai mereka tidak pernah mendengar kabar baik tentang Sang
Juruselamat.
sumber: http://saatteduh.wordpress.com/2013/02/28/siapakah-orang-ini/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar