Firaun tidak mengenal TUHAN, Allah Israel. Oleh karena itu, dia berani mengabaikan permintaan Musa dan Harun (5:1-2). Sikap tersebut dilatarbelakangi oleh pemahaman bahwa wilayah kekuasaan para dewa bersifat terbatas, sehingga Allah Israel pun dianggap tidak mungkin berkuasa di Mesir. Sikap Firaun yang meremehkan Allah Israel harus dibayar mahal! Allah menunjukkan bahwa Ia berkuasa di Mesir—bahkan lebih berkuasa daripada dewa-dewi Mesir—melalui mujizat dan tulah (hukuman berwujud bencana) yang Dia timpakan kepada bangsa Mesir. Dewa-dewi Mesir sering digambarkan sebagai manusia berkepala binatang seperti katak (dewi kesuburan) dan lalat pikat (Dewa Khepri).Oleh karena itu, tulah berupa katak (8:5-8) dan lalat pikat (8:20-32) menunjukkan keunggulan Allah atas dewa-dewi yang bersangkutan.
Saat Allah mengubah tongkat Harun menjadi ular—dan hal itu ditiru oleh orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir di Mesir—Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan membuat tongkat Harun (yang sudah menjadi ular) menelan ular-ular yang lain (7:10-12). Bau busuk yang timbul karena kematian ikan-ikan di sungai Nil yang disebabkan oleh tulah berupa semua air di Mesir berubah menjadi darah (7:17-19) menghancurkan pandangan orang Mesir terhadap praktik penyembahan kepada Sungai Nil sebagai sumber kehidupan. Tulah berupa debu tanah yang berubah menjadi nyamuk yang mengerumuni manusia dan hewan membuat para ahli di Mesir menyerah dan mengaku, “Inilah tangan Allah” (8:17-19). Tulah berupa lalat pikat membuat Firaun menyerah dan mengizinkan bangsa Israel pergi mempersembahkan korban di padang gurun, walaupun kemudian Firaun berubah pikiran. Mau tidak mau, seluruh bangsa Mesir (termasuk Firaun) harus mengakui bahwa Allah itu ada dan berkuasa atas Mesir!
Keluaran 8:19a
Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: “Inilah tangan Allah.”
sumber: http://saatteduh.wordpress.com/2013/03/06/demonstrasi-kuasa-allah/
Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: “Inilah tangan Allah.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar