Bacaan Alkitab sore hari ini: Keluaran 19-20
Paham
pluralisme—paham yang menganggap semua agama sama—merupakan salah satu
penyebab yang membuat sikap hormat kepada Allah menjadi luntur. Bila
Allah tidak lagi dianggap istimewa, berbeda dengan yang lain, maka
pertemuan dengan Allah tidak akan membuat kita menjadi gentar dan aturan
serta persiapan yang harus dilakukan oleh bangsa Israel dalam menyambut
kehadiran Allah dalam Keluaran 19 akan menjadi terasa aneh.
Karena
Tuhan hendak hadir di gunung Sinai, bangsa Israel harus menguduskan
diri (menghindari hal-hal yang membuat mereka menjadi najis) serta
mencuci pakaian mereka. Mereka harus memasang pembatas agar jangan
sampai ada orang yang iseng mendaki gunung Sinai.Sebelum ada tanda
berupa sangkakala yang berbunyi panjang, menyentuh kaki gunung Sinai pun
mereka tidak diizinkan. Pelanggaran terhadap larangan tersebut adalah
hukuman mati. Sesudah ada tanda, barulah mereka boleh mendaki gunung
Sinai (19:10-13).
Kematian Kristus di kayu salib
telah membuat kita diperdamaikan dengan Allah. Orang-orang yang percaya
kepada Yesus Kristus diangkat menjadi anak-anak Allah, sehingga kita
tidak lagi memandang Allah sebagai Allah yang mengerikan. Sekalipun
demikian, janganlah kita menyepelekan Allah. Kebiasaan datang terlambat
dalam kebaktian serta mengobrol, membaca warta gereja, dan bermain SMS
atau Blackberry saat mengikuti kebaktian merupakan ciri dari
orang-orang yang tidak menghormati Allah. Ingatlah bahwa sikap seenaknya
dalam kebaktian bukanlah ciri kedekatan dengan Allah, melainkan ciri
pengenalan yang dangkal terhadap kekudusan Allah!
Mazmur 24:3-4
“Siapakah
yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di
tempat-Nya yang kudus?” “Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya,
yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah
palsu.”
sumber: http://saatteduh.wordpress.com/2013/03/15/menghormati-allah-5/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar