Jumat, 15 Maret 2013

Menghormati Allah

Bacaan Alkitab sore hari ini:  Keluaran 19-20
Paham pluralisme—paham yang menganggap semua agama sama—merupakan salah satu penyebab yang membuat sikap hormat kepada Allah menjadi luntur. Bila Allah tidak lagi dianggap istimewa, berbeda dengan yang lain, maka pertemuan dengan Allah tidak akan membuat kita menjadi gentar dan aturan serta persiapan yang harus dilakukan oleh bangsa Israel dalam menyambut kehadiran Allah dalam Keluaran 19 akan menjadi terasa aneh.
Karena Tuhan hendak hadir di gunung Sinai, bangsa Israel harus menguduskan diri (menghindari hal-hal yang membuat mereka menjadi najis) serta mencuci pakaian mereka. Mereka harus memasang pembatas agar jangan sampai ada orang yang iseng mendaki gunung Sinai.Sebelum ada tanda berupa sangkakala yang berbunyi panjang, menyentuh kaki gunung Sinai pun mereka tidak diizinkan. Pelanggaran terhadap larangan tersebut adalah hukuman mati. Sesudah ada tanda, barulah mereka boleh mendaki gunung Sinai (19:10-13).
Kematian Kristus di kayu salib telah membuat kita diperdamaikan dengan Allah. Orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus diangkat menjadi anak-anak Allah, sehingga kita tidak lagi memandang Allah sebagai Allah yang mengerikan. Sekalipun demikian, janganlah kita menyepelekan Allah. Kebiasaan datang terlambat dalam kebaktian serta mengobrol, membaca warta gereja, dan bermain SMS atau Blackberry saat mengikuti kebaktian merupakan ciri dari orang-orang yang tidak menghormati Allah. Ingatlah bahwa sikap seenaknya dalam kebaktian bukanlah ciri kedekatan dengan Allah, melainkan ciri pengenalan yang dangkal terhadap kekudusan Allah! 
Mazmur 24:3-4
“Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?” “Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.”
sumber: http://saatteduh.wordpress.com/2013/03/15/menghormati-allah-5/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar