Bacaan Alkitab Malam Hari ini: Matius 25:14-30
Apa
yang salah dengan hamba yang mendapatkan kepercayaan satu talenta itu?
Mengapa ia tidak mau mengembangkan satu talenta yang dipercayakan
padanya? Apakah itu merupakan bentuk protes kepada tuannya karena ia
hanya diberi sedikit talenta sedangkan teman-temannya mendapatkan lebih
banyak?
Persoalan
mengenai talenta tersebut sebenarnya bukanlah persoalan mengenai uang
atau harta semata. Dalam perumpamaan tersebut kita diberitahu bahwa sang
Tuan yang akan bepergian ke luar negeri tidak memberikan hartanya
melainkan memercayakan hartanya untuk dikelola. Tuan itu bukanlah pilih
kasih. Ia memercayakan sejumlah harta yang berbeda kepada setiap hamba
sesuai dengan kemampuan mereka (15).
Bagi sang Tuan, memercayakan pengelolaan talenta itu adalah semacam
ujian yang pada akhirnya akan menentukan apakah para hamba tersebut
layak dipercaya mengerjakan perkara-perkara/tanggung jawab yang besar (21, 23).
Ia sebenarnya tidak menuntut bertambahnya harta, melainkan bagaimana
para hamba menunjukkan kesetiaan kepadanya melalui tindakan pengelolaan
talenta yang bertanggungjawab.
Bagaimana respons para hamba?
Kedua hamba yang menerima 5 dan 2 talenta itu mengembangkan apa yang
dipercayakan kepada mereka dengan bertanggungjawab. Keduanya berhasil
mengembangkan apa yang dipercayakan kepada mereka seratus persen (20,
22). Respons hamba yang ketiga berbeda. Ia tidak berhasil mengembangkan
satu talenta bukan karena ia tidak mampu. Akan tetapi, hamba ini malas
mengerjakannya. Oleh karena itu di mata sang Tuan, hamba itu adalah
hamba yang malas, tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dipercaya.
Bertanggung
jawab dalam pekerjaan dan pelayanan adalah cermin dari kesetiaan kita
kepada Tuhan. Kesetiaan kita seharusnya ditunjukkan dengan mengerjakan
pekerjaan atau pelayanan kita sebaik mungkin, sesederhana apa pun
pekerjaan kita, dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh rasa tanggung
jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar