Selasa, 19 Maret 2013

Tanggung jawabku = kepercayaan-Mu

Bacaan Alkitab Malam Hari ini: Matius 25:14-30
Apa yang salah dengan hamba yang mendapatkan kepercayaan satu talenta itu? Mengapa ia tidak mau mengembangkan satu talenta yang dipercayakan padanya? Apakah itu merupakan bentuk protes kepada tuannya karena ia hanya diberi sedikit talenta sedangkan teman-temannya mendapatkan lebih banyak?
Persoalan mengenai talenta tersebut sebenarnya bukanlah persoalan mengenai uang atau harta semata. Dalam perumpamaan tersebut kita diberitahu bahwa sang Tuan yang akan bepergian ke luar negeri tidak memberikan hartanya melainkan memercayakan hartanya untuk dikelola. Tuan itu bukanlah pilih kasih. Ia memercayakan sejumlah harta yang berbeda kepada setiap hamba sesuai dengan kemampuan mereka (15). Bagi sang Tuan, memercayakan pengelolaan talenta itu adalah semacam ujian yang pada akhirnya akan menentukan apakah para hamba tersebut layak dipercaya mengerjakan perkara-perkara/tanggung jawab yang besar (21, 23). Ia sebenarnya tidak menuntut bertambahnya harta, melainkan bagaimana para hamba menunjukkan kesetiaan kepadanya melalui tindakan pengelolaan talenta yang bertanggungjawab.
Bagaimana respons para hamba? Kedua hamba yang menerima 5 dan 2 talenta itu mengembangkan apa yang dipercayakan kepada mereka dengan bertanggungjawab. Keduanya berhasil mengembangkan apa yang dipercayakan kepada mereka seratus persen (20, 22). Respons hamba yang ketiga berbeda. Ia tidak berhasil mengembangkan satu talenta bukan karena ia tidak mampu. Akan tetapi, hamba ini malas mengerjakannya. Oleh karena itu di mata sang Tuan, hamba itu adalah hamba yang malas, tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dipercaya.
Bertanggung jawab dalam pekerjaan dan pelayanan adalah cermin dari kesetiaan kita kepada Tuhan. Kesetiaan kita seharusnya ditunjukkan dengan mengerjakan pekerjaan atau pelayanan kita sebaik mungkin, sesederhana apa pun pekerjaan kita, dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar