Bacaan Alkitab 05 Juli 2017: Matius 14:22-33
"Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: 'Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?'" Matius 14:31
Melihat murid-murid-Nya sedang dalam ketakutan hebat Tuhan Yesus pun menenangkan mereka dengan berkata, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Matius 14:27). Yang menarik untuk diperhatikan adalah cara Tuhan Yesus menenangkan murid-murid-Nya, Ia tidak hanya memerintahkan mereka untuk tidak takut, tetapi mengawalinya dengan ucapan 'Aku ini' (egoo eimi) adalah merujuk pada atribut-atribut yang dimiliki Bapa, atau menunjuk pada hakikat diri Bapa, di mana Tuhan Yesus adalah manifestasi dari kehadiran Bapa. Ini sebagai penegasan bahwa hanya Dialah yang mampu dan sanggup menundukkan kuasa-kuasa gelap yang bermukim di perairan laut lepas. "Engkaulah yang membelah laut dengan kekuatan-Mu, yang memecahkan kepala ular-ular naga di atas muka air. Engkaulah yang meremukkan kepala-kepala Lewiatan, yang memberikannya menjadi makanan penghuni-penghuni padang belantara." (Mazmur 74:13-14).
"Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: 'Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?'" Matius 14:31
Melihat murid-murid-Nya sedang dalam ketakutan hebat Tuhan Yesus pun menenangkan mereka dengan berkata, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Matius 14:27). Yang menarik untuk diperhatikan adalah cara Tuhan Yesus menenangkan murid-murid-Nya, Ia tidak hanya memerintahkan mereka untuk tidak takut, tetapi mengawalinya dengan ucapan 'Aku ini' (egoo eimi) adalah merujuk pada atribut-atribut yang dimiliki Bapa, atau menunjuk pada hakikat diri Bapa, di mana Tuhan Yesus adalah manifestasi dari kehadiran Bapa. Ini sebagai penegasan bahwa hanya Dialah yang mampu dan sanggup menundukkan kuasa-kuasa gelap yang bermukim di perairan laut lepas. "Engkaulah yang membelah laut dengan kekuatan-Mu, yang memecahkan kepala ular-ular naga di atas muka air. Engkaulah yang meremukkan kepala-kepala Lewiatan, yang memberikannya menjadi makanan penghuni-penghuni padang belantara." (Mazmur 74:13-14).
Meski demikian murid-murid tidak seratus persen percaya kepada Tuhan alias ragu-ragu, sehingga mereka pun minta bukti. Ini terwakili oleh pernyataan Petrus, "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." (Matius 14:28). Petrus meminta bukti apakah Dia benar-benar Tuhan dengan membolehkannya mendekat kepada-Nya dengan berjalan di atas air, "Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: 'Tuhan, tolonglah aku!'" (Matius 14:30). Kita percaya Tuhan Yesus adalah Juruselamat, Dia adalah jalan dan kebenaran hidup; Dia Tuhan yang penuh kuasa; namun begitu menghadapi situasi sulit, krisis, atau terpaan badai dan gelombang kehidupan, kita pun mulai terpengaruh, iman menjadi goyah, dan bahkan kita mulai meragukan kuasa Tuhan!
Tidak seharusnya kita merasa sendiri dan takut menghadapi gelombang kehidupan karena Tuhan itu dekat dan memperdulikan kita, bahkan "'Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.' Itulah firman iman, yang kami beritakan." (Roma 10:8). Karena itu berserulah kepada Tuhan dan perkatakan firman-Nya! "Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan." (Roma 10:13).
Tidak seharusnya kita merasa sendiri dan takut menghadapi gelombang kehidupan karena Tuhan itu dekat dan memperdulikan kita, bahkan "'Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.' Itulah firman iman, yang kami beritakan." (Roma 10:8). Karena itu berserulah kepada Tuhan dan perkatakan firman-Nya! "Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan." (Roma 10:13).
Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat, selalu tepat pada waktunya.
sumber: http://airhidupblog.blogspot.co.id/2017/07/janganlah-takut-tuhan-selalu-besertamu-2.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar