Suatu hari ditahun 2007 saya berpacaran dengan seorang perwira polisi yang beragama seberang, karna saat itu kami sama-sama serius dalam menjalani hubungan, kemudian saya mulai berfikir bahwa didalam 1 perahu tidak mungkin ada dua nahkoda karna saya yang perempuan maka sayalah yang harus mengalah.
Orangtuanya sangat baik dan merestui hubungan kami.
Pada tahun 2008 Saya mulai mempelajari apa yang diajarkan pada agama tersebut mulai dari membaca kitabnya sampai berbagai macam sembayangnya, dan saya pergi meninggalkan rumah kemudian mengontrak sebuah rumah dekat dengan tempat saya bekerja, itu saya lakukan sampai pada tahun 2009 tepatnya pada bulan juli, tetapi saat itu saya tidak pernah mendapatkan ketenangan baik dari hati dan juga lingkungan sekitar.
Kemudian dibulan maret ada masalah besar diantara kami dimana orangtuanya berbalik menjadi tidak menyetujui hubungan kami saya sangat terpukul dan bertekat akan tetap mendalami agama itu..
Tetapi Tuhan berencana lain, Dia tidak mau kehilangan saya dan pada waktu yang sama pada bulan juli disaat kondisi saya sangat terpukul abang saya menelpon dan berkata kalau iman saya belum kuat (kotan saat itu saya menangis), dan dia mengatakan 'kamu itu lagi kasmaran, lebih baik kamu pulang kerumah dan rasakan kehangatan keluarga kita. Mama kangen sama kamu, sekarang mama kurus' itulah yang dikatakan abang saya.
Setelah 2 minggu dengan memberanikan diri saya pulang kerumah hanya untuk memastikan ucapan abang saya, dan sesampainya saya dirumah saya disambut oleh pelukan hangat mama yang saya rindukan selama ini, setelah itu saya kembali lagi kekontrakan..
Dan pada bulan juli itu juga saat saya pulang dari tempat kerja saya dipertemukan dengan anak Tuhan dia menunjukan betapa dia serius dan sangat memperhatikan saya terus begitu selama 1 bulan. Kemudian pada bulan agustus dia menyatakan kepada saya bahwa dia ingin menikah dengan saya dan berharap saya kembali kejalan yang benar dan puji Tuhan tanpa fikir panjang saya langsung memutuskan untuk kembali menjadi domba yang jiwanya dimenangkan kembali. Dan kamipun akhirnya menikah tepatnya pada bulan november tanggal 11, 2009 dan kami hidup bahagia dan puji Tuhan saat ini saya tengah mengandung dengan usia kandungan kurang lebih 1 bulan.
Itulah kisah bodoh saya yang tidak akan pernah saya lupakan.
Dan pembelajaran yang saya dapatkan dari perjalan hidup saya ini adalah "Tuhan tidak tidak pernah tidur, dan tidak akan membiarkan anaknya terjatuh bahkan sampai tergeletak".
Jesus Bless all.
( Sumber kesaksian : Ibu Sandrachabiee Silitonga )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar