Saudaraku terkasih,
Banyak pertanyaan timbul berkaitan dengan catatan "CINTA UNTUK BERKORBAN". Apa iya sih kita mampu berbuat seperti itu, membagi kasih dan cinta tanpa memikirkan kepentingan diri sendiri, bahkan malah cenderung mengorbankan diri sendiri, kepada orang yang tidak ada kaitan kekerabatan lagi.... Rasanya sulit sekali...
Seorang sahabat, mengatakan, bahwa perasaan dan semangat orang yang terdesak keadaan finansialnya dengan orang yang berkecukupan itu lain, lain dalam memandang sebuah pekerjaan, lain dalam menyikapi suatu keadaan....Demikian kesaksian sahabat terkasih Andre Blessing.
"Saya pernah mengalami sendiri sekitar tahun 2005-an, waktu itu ayah saya sudah tidak ada, mama saya berjuang dengan berjualan untuk hidup, dan saya bekerja dengan gaji yg pas-pasan. Disitu saya merasakan betapa berharganya uang walaupun cuma Rp. 500,00. Mau makan saja saya dan mama harus memilih beras yang murah dan membeli secukupnya. Dan mulai saat itulah saya mempunyai semangat kerja yang sangat luar biasa, dan haleluya saya di berkati Tuhan, dalam waktu kurang dari 1 tahun dari sales pemula saya naik menjadi sales executive dan akhirnya di promosikan menjadi manajer area yang membawahi 5 dealer dalam satu kota, ini sungguh luar biasa, jika dipikir secara logika itu tidak masuk akal, tetapi itulah kenyataannya.
Saudara-saudaraku, jangan gampang berkata tidak mungkin, cobalah terus untuk berusaha walaupun dari hal yang terkecil sekalipun, dan setialah didalam doa, jika Tuhan sudah berkehendak apa yang tidak mungkin akan menjadi nyata di dalam hidupmu. Terus bersyukur dengan apa yang ada padamu saat ini. Jangan pernah menyerah karena Allah Bapa selalu berada dipihak kita. AMIN."
Saudaraku terkasih,
Saya yakin Anda semua pernah tahu dan melihat bapak Mario Teguh, seorang tokoh motivator hebat yang banyak disukai karena apa yang dikatakan dan diucapkannya selalu membawa semangat orang untuk maju dan berjuang untuk kebaikan dan memperbaiki kehidupan mereka.Saya tersentuh waktu Beliau menceritakan pengalaman masa kecilnya diwaktu menghadapi perayaan Idul Fitri.
Seperti anak-anak pada umumnya yang ingin mengenakan baju baru pada hari istimewa itu, demikian juga dengan pak Mario Teguh dengan kakak-kakaknya.
Karena masa itu kehidupan orang tua pak Mario sangat sederhana, yang tidak memungkinkan ayah ibu Beliau membeli baju baru, tetapi karena keinginan hati orang tua yang ingin menyenangkan hati anak-anaknya, ayah pak Mario tidak kurang akal. Ayah ibu Beliau menurunkan gorden yang warnanya sudah berubah kusam karena tuanya, dan menyulap gorden tua tersebut menjadi baju anak-anaknya.Ternyata cukup bagus, dan Mario kecil dengan kakak-kakaknya senang hati mengenakan baju istimewa tersebut.
Saudaraku,
Anda lihat sekarang pak Mario Teguh...?
Saya yakin bahwa semua keberhasilan yang diperolehnya sekarang adalah buah dari kerja kerasnya dan kesetiaannya untuk selalu bersyukur kepada Sang Pencipta kehidupan.
Saudaraku terkasih,
Saya sangat percaya, bahwa keadaan sulit dan terdesak seseoranglah yang memungkinkan ia bisa bangkit dengan kekuatan yang berasal dari Tuhan. Ia berjuang untuk bangkit dari hal yang tidak nyaman itu. Dan kalau ia sudah berada dipuncak, ia akan begitu penuh simpati pada orang lain yang belum mampu berada diposisi seperti dirinya, dan ia akan berusaha membagi kiat-kiat keberhasilannya.
Jurus keberhasilan yang umumnya adalah semangat pantang menyerah dan selalu bersyukur dengan apa yang mereka miliki.
Mereka umumnya menggunakan semua kritikan orang yang menyangsikan kemampuan mereka sebagai pemicu semangat mereka, untuk membuktikan bahwa mereka mampu... mereka bisa...
Saudaraku terkasih,
Saya ingat bagaimana miskinnya kami. Bahkan untuk dapat menikmati ayam goreng lezat, kami harus menunggu tibanya hari istimewa seperti Natal, Tahun Baru atau hari Ulang Tahun. Lauk sehari-hari adalah tempe, tahu, kerupuk dan ikan asin.
Saudaraku,
Mungkin kamu belum pernah ya merasakan nasi goreng yang dimasak menggunakan minyak bekas menggoreng ikan asin yang warnanya sudah berubah menjadi hitam. Tapi sungguh, itu nasi goreng terlezat yang pernah saya nikmati..... :)
Baju baru kami juga berasal dari kain seragam ayah yang dijahitnya sendiri.
Kami semua berjuang dengan keras untuk bangkit dari kemiskinan. Walau untuk mencapai hidup yang layak, kami laksana menggeliat ditengah kubangan yang pekat. Sangat berat dan menyakitkan..... :(
Saya masih ingat, untuk membiayai kuliah saya, selain mengharapkan kiriman dari ayah yang memeras keringat untuk mendapatkan biaya kuliah kami. Saya juga menggunakan talenta yang diberikan Tuhan pada saya, menulis artikel-artikel untuk dijual ke surat kabar atau majalah. Lumayan hasilnya....
Berjuang dan terus berjuang. Dari seorang yang tinggal di kampung, kami mengadu nasib di kota besar. Mulanya bagai menabrak tembok keras. Tapi tak pernah menyerah, karena kami percaya Tuhan pasti buka jalan bagi umatNya yang mau bekerja keras dan berusaha.
Saudaraku terkasih,
Bila saat ini Anda merasa bagai menabrak tembok keras. Bagai tidak ada harapan untuk maju, jangankan untuk berlari, bahkan untuk merangkak saja sangat sulit. Jangan pernah putus asa, maju terus...., disertai dengan doa pengharapan pada-NYA. Tuhan pasti akan buka jalan. Karena semua orang, situasi, kondisi, dan keadaan pasti akan Tuhan bukakan dan kerahkan pada setiap orang yang mau berjuang untuk maju... Ini pasti...!!
Saya percaya, Anda semua akan berhasil mencapai impian manis Anda.. Selama itu berkenan di mata Tuhan.
(2 Petrus 1:10) Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
LORD JESUS bless you and me, now and forever.
AMEN.
Sumber: Renungan Harianku & Kesaksian Andre Blessing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar