Pada suatu hari, Tuhan berjanji akan mengunjungi rumah seorang ibu. Ibu itu sangat bangga dan gembira. Ia mempersiapkan segala sesuatunya agar pantas menyambut Tuhan. Pekarangan rumahnya disapu bersih dan perabot-perabotnya dibersihkan serta diatur sehingga tampak bersih dan indah. Ia masak masakan dan kue-kue yang lezat. Ia kenakan pakaiannya yang terbaik. Setelah beres segalanya, ia duduk dan menunggu kedatangan Tuhan.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Ibu itu bergegas membukanya, "Ini pasti Tuhan yang datang," pikirnya senang. Ternyata seorang pengemis berdiri di depan pintu.
“Oh, jangan hari ini. Jangan menggangguku. Aku sedang menunggu Tuhan yang akan mengunjungiku!” Ia mengusir pengemis dan menutup pintu.Beberapa saat kemudian, terdengar ketukan pintu lagi. Ibu itu segera membuka pintu rumahnya. Tetapi siapa yang dijumpainya? Hanya seorang tua miskin yang minta bantuannya, karena anaknya sedang sakit dan orang tua itu tidak memiliki uang untuk membawa anaknya berobat.
“Maaf, saya tidak bisa menolongmu hari ini. Saya sedang menunggu Tuhan!” sahut ibu itu sambil menutup pintu dengan keras. Ia sudah mulai merasa jengkel.
Baru saja tertutup, pintu sudah diketuk lagi. Sekali lagi, ibu itu membukakannya. Seorang pengemis yang berpakaian compang-camping dan tampak kelaparan meminta makanan dan tempat untuk meletakkan tubuhnya yang lelah. Pengemis itu nampak menyedihkan, tangan kirinya nampak memegang struk penyangga kayu menopang tubuh kurusnya, sementara tangan kanannya menadahkan mangkok seng kecil kotor. Muka tirus menatap dengan sedih tak berdaya.
"Ibu, tolonglah saya, saya lapar ..... dan izinkan saya beristirahat disini sebentar, saya capek sekali.." pinta pengemis itu dengan suara memelas dan bergetar.
“Oh, tidak bisa. Saya sedang menunggu Tuhan. Saya tidak bisa memberikan roti dan tempat kepadamu!” Pengemis itu pergi dengan langkah lunglai tertatih-tatih.
Ibu itu menunggu Tuhan lagi. Berjam-jam lewat dan senja pun tiba. Belum juga ada tanda-tanda kehadiran Tuhan. Ibu tadi menjadi gelisah dan bertanya kepada dirinya sendiri, “Di manakah Tuhan yang berjanji akan mengunjungiku? Mengapa sampai sekarang Tuhan belum juga mengunjungiku?”
Akhirnya karena keletihan dan dalam kekecewaan ia tertidur dan bermimpi. Tuhan mendatanginya dan berkata, “Aku sudah mendatangimu tiga kali dan tiga kali pula Aku kau tolak!”
(Matius 25:41-45) Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
LORD JESUS bless you and me, now and forever.
AMEN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar