Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. ~ Yohanes 15:5
Belum lama berselang, saya hadir dalam sebuah pertemuan di mana pemimpinnya membuka Alkitab serta membaca Yohanes 15, dan kata-kata, “Di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”, menyentakkan saya. Telah ratusan kali saya mendengar kata-kata itu, dan mengira bahwa sawa telah mengerti sepenuhnya. Tetapi sekarang kelihatannya seolah-olah kata-kata tersebut baru saja disisipkan kedalam Alkitab, begitu menyala dengan arti yang ajaib.
“Itu dia,” kata saya kepada diri sendiri, “Yesus sendiri mengatakannya, bahwa diluar Dia kita tidak mempunyai kehidupan sejati macam apapun, entah kita menyebutnya sementara atau rohani, dan karena itu semua kehidupan atau perbuatan yang dilakukan tanpa Dia adalah sesuatu yang kosong.Berhubungan dengan pokok anggur
Ketika kita menjadi satu dengan Kristus, tentu saja kita tidak dapat melakukan sesuatu tanpa Dia. Karena yang telah menjadi satu, tidak dapat bertindak sebagai dua pribadi. Karena jika saya melakukan sesuatu tanpa Kristus, berarti saya tidak menyatu dengan Dia. Hal ini berarti seperti cabang yang terputus dari pokok anggurnya, sehingga cabang tersebut akhirnya layu dan mati.
Demikian juga dengan kita yang merupakan cabang-cabang Kristus, pokok anggur yang benar. Tidak ada tindakan kita yang terpisah dari-Nya. Ketika kita terpisah dari Kristus, tindakan apapun besar atau kecil, apapun itu maka kita akan menjadi layu dan mati.
Akuilah Tuhan dalam segala tingkah lakumu
Jika kita berdoa, berkotbah atau menginjil, mungkin kita bisa melibatkan Kristus. Tapi apakah Kristus bisa kita libatkan dalam hidup kita ketika kita membersihkan rumah, bekerja di kantor, mencuci mobil, atau menjamu tamu?
Jika Tuhan selalu beserta dengan kita, Ia juga beserta dengan kita pada waktu bisnis serta kegiatan sosial kita, sama seperti ketika kita menjalani kehidupan agamawi kita. Tuhan tidak dipisahkan oleh hal agamawi dan bukan agamawi.
Dalam Mazmur 17: 1-2, pemazmur menuliskan, “Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur”. Disini pemazmur mengatakan hal yang dikerjakannya sebagai kesia-siaan jika bukan Tuhan yang melakukannya. Pernyataan tersebut jelas bahwa hadirat Tuhan ada dimanapun bersama dengan orang yang hidupnya telah melekat dengan Dia, sang pokok anggur.
Di Alkitab dituliskan Tuhan campur tangan dalam kehidupan manusia, mulai dari kehidupan rumah tangga hingga penghitungan rambut kepala kita. Jadi, apapun yang kita kerjakan, bahkan makan dan minum, kita harus melakukannya bagi Dia serta kemuliaan-Nya. Ingatlah kalimat ini , setiap kali Anda melakukan sesuatu, “Tanpa Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar