Jika kita berbuat salah sengaja atau tidak sengaja, bagaimana anda bersikap? Sifat asali manusia adalah mencoba menutupi kesalahan tersebut dengan berbagai upaya. Makanya tidak asing ditelinga kita anekdot yang berkata: "Ih !!!... galakan dia?"
Ini adalah warisan taman Eden yang ditinggalkan oleh Adam dan Hawa. Lemparkan kesalahan kepada orang lain. Sifat ini tidak elok. Seharusnya yang kita lakukan adalah: "Jangan ngotot atau ngeyel." Cobalah bersikap sportif dan ramah.
Suatu kali saya dikejar waktu untuk sebuah pelayanan di Kelapa Gading. Di perempatan lampu merah FLAT Pulomas, karena lampu merah; karena macet saya mencoba tetap mencari jalan menerobos ke depan di selah-selah mobil yang agak panjang antrinya. Namun sayang, tanpa sengaja ban motor saya melindas sepatu seseorang di samping saya. Alamak!!!!... saat aku angkat mukaku ingin menemukan sepati siapa yg aku lindas, ternyata aku bertatapan muka dengan seseorang yang berwajah sangar, berbadan tegap, tinggi besar dan berkumis. Dia berbaju loreng, ternyata dia seorang tentara. Nyaliku ciut !!... dan sekilas terlintas... aku dalam masalah neh... Pantas dia marah, karena aku salah. Namun ada gerakan di hatiku untuk membuka kaca helm ku, tersenyum dan menundukkan kepada sebagai tanda maaf... Ternyata, jurusku berhasil.... serrrrrrr !!!!!... seumpama menaruh es di kepala orang yg sedang marah si tentara itu kemudian tersenyum dan mengampuniku. Sambil mengangkat tangannya sebagai pertanda, tidak ada yg harus dipermasalahkan.
HUKUMAN DAN KEMARAHAN AKAN TEREDUKSI saat kita tidak ngotot dan ngeyel kepada TUHAN dan juga sesama. Cobalah merendahkan hati dan mohon ampunanNYA.
BACALAH FIRMAN TUHAN DI BAWAH INI:
1 YOHANES 1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar