Senin, 11 Oktober 2010

Gembala Yang Tak Pernah Terlelap

gadaMu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku ... Mazmur 23:4

Jika melakukan perjalanan jauh, saya seringkali tersesat. Lebih buruk lagi, saya tidak begitu hafal jalan. Lengkap sudah kebingungan saya, apalagi jika harus
berada di depan persimpangan jalan. Kadangkala saya berspekulasi. Syukur-syukur jalan yang saya pilih tepat, tapi bagaimana jika jalan itu membawa saya tersesat lebih jauh?

Domba bukanlah binatang pintar. Domba itu bodoh. Tidak seperti burung merpati yang bisa pulang kembali meski dilepaskan dari jarak jauh. Tidak seperti anjing
yang punya penciuman yang tajam, sehingga selalu menemukan jalan. Domba sangat tergantung oleh gembalanya.Gembala yang baik akan menuntun kawanan dombanya dan tak akan biarkan mereka tersesat. Itu juga yang Tuhan lakukan dalam kehidupan kita. Firman Tuhan
menuntun hidup kita ke jalan yang benar. Roh Kudus membantu kita memberi hikmat saat berada di persimpangan jalan dan ketika harus mengambil keputusan penting.

Suara-suara dunia kadangkala membingungkan kita. Tapi pastikan kita hanya menuruti suara Gembala kita. Percayalah bahwa Ia akan menuntun ke jalan yang
benar. Ikutilah langkah dan jejakNya. Tak perlu meragukannya. Tak perlu mempertanyakannya. Apalagi mengajakNya untuk berdiskusi soal jalan mana yang
tepat.

Ingat, kita ini domba yang bodoh, sedangkan Tuhan adalah Gembala yang sangat hafal medan. Ia tahu jalan terbaik yang harus kita lewati. Meski kadangkala
harus turun ke lembah yang curam atau jalanan yang terjal, atau bahkan melewati bebatuan yang tajam, percayalah bahwa Ia tidak pernah salah menuntun. Gbu

1 komentar: