
Setiap BAB dari tulisan harus dibaca berkali-kali dan dimintai advis dari dosen pembimbing. Kadangkala dosennya keras dan memberikan coretan-coretan yang kontraproduktif sebagai proses koreksi atas tulisan-tulisan itu. Demikian pula halnya di dalam menulis note di FB. Saya pribadi akan mengedit berulang-ulang untuk sebuah tulisan. Membaca kembali dan mengedit lagi hingga berkali-kali. Itu pun masih banyak saja kekurangannya. Dalam menulis khotbah saya pribadi akan menjatuhi bahan khotbah saya dengan berbagai kritik untuk meminimalisir kelemahan khotbah itu. Puji TUHAN setiap orang yang memaknai KRITIK sebagai proses editing akan memperoleh hasil yang maksimal dari yang dia harapkan. TULISAN akan terminimalisir dari kelemahan, meskipun tidak selalu sempurna. Mari memaknai kritik sebagai proses editing niscaya kita akan menikmati kritik sebagai peminimalisiran kesalahan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar