Baca Alkitab Siang Hari ini: Matius 22:34-40
Charles
Swindoll di dalam bukunya “Kehidupan di tepi tebing yang rapuh”
mengatakan bahwa 10% kehidupan dibuat oleh hal-hal yang terjadi kepada
kita, sedangkan 90% kehidupan ditentukan oleh bagaimana kita bereaksi
atau memberi respons.
Bacaan
hari ini menyajikan pertanyaan orang Farisi untuk kesekian kalinya
kepada Yesus.Perdebatan antara keduanya seringkali berlangsung sengit.
Apa yang bisa kita pelajari?
Pertama,
kebencian menyebabkan seseorang menutup diri terhadap kebenaran. Orang
Farisi seharusnya senang karena Yesus bisa membungkam orang Saduki
sehingga kebenaran dinyatakan. Namun, respons orang Farisi justru
sebaliknya. Mereka membuat strategi baru, lalu seorang ahli Taurat
mengajukan pertanyaan untuk mencobai Yesus. Kebanyakan ahli Taurat
adalah orang Farisi.Kebencian mereka kepada Yesus telah menyebabkan
mereka tidak senang melihat kebenaran dinyatakan.
Kedua, membalas kebencian dengan
kasih. Setiap kali Yesus menjawab pertanyaan orang Farisi, mereka
langsung berusaha mencari cara untuk mencobai atau menjebak-Nya. Namun
Yesus membalas kebencian dan menanggapi pertanyaan ahli Taurat ini
dengan baik, sekalipun pertanyaan tersebut diajukan untuk mencobai.
Karena jika Yesus menjawab hukum yang satu sebagai hukum yang terutama,
maka Ia seperti menganggap hukum yang lain tidak penting. Yesus bisa
dituduh meniadakan hukum Taurat. Meskipun motivasi ahli Taurat tidak
baik, Yesus tetap melayani dan menjawab pertanyaan mereka dengan baik.
Lalu Yesus merumuskan hukum kasih.
Ketiga,
seluruh perintah Tuhan harus kita taati dengan semangat mengasihi Tuhan
dan sesama. Kita tidak mungkin bisa menaati hukum yang mana pun dengan
benar, kalau dalam diri kita tidak ada kasih kepada Tuhan. Mengasihi
Tuhan dengan akal budi atau pikiran, hanya bisa terjadi kalau kita
mengenal Allah dengan benar. Orang yang mengasihi Allah, akan mengasihi
sesama dan orang yang tidak mengasihi sesama, tidak mungkin mengasihi
Allah.
sumber: http://saatteduh.wordpress.com/2013/03/08/bijak-dalam-memberi-respons/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar