Kebebalan Firaun membuat bangsa Mesir harus mengalami kedahsyatan murka Allah yang amat mengerikan. Ancaman tulah belalang yang akan melenyapkan semua hasil tanaman serta kegelapan selama tiga hari merupakan hukuman yang amat dahsyat yang membuat para pegawai Firaun merasa sangat ngeri sehingga mereka meminta Firaun untuk tidak terus mengeraskan hati. Sayangnya, Firaun mendengarkan permintaan para pegawainya itu dengan setengah hati sehingga akhirnya hukuman Allah dijatuhkan. Kedua tulah tersebut menunjukkan ketidakberdayaan dewa-dewi yang menjamin kesuburan tanah, bahkan menunjukkan ketidakberdayaan Amon-Ra, dewa matahari yang merupakan dewa tertinggi di Mesir.
Allah memang sudah mengetahui sebelumnya bahwa Firaun tidak akan melepaskan bangsa Israel untuk meninggalkan Mesir sebelum pada akhirnya Allah menimpahkan tulah yang paling dahsyat, yaitu kematian semua anak sulung orang Mesir, termasuk anak sulung Firaun. Firaun baru bersedia menyerah sesudah dirinya sendiri yang juga dianggap sebagai dewa oleh orang Mesir merasakan kepedihan karena kehilangan anak sulungnya!
Kedahsyatan
hukuman Allah yang menimpa bangsa Mesir menggambarkan kedahsyatan
hukuman Allah pada akhir zaman yang tidak mungkin bisa dihindarkan oleh
manusia berdosa yang tidak mau bertobat. Bila Anda merasa diri Anda
kaya, berkuasa, terkenal, dan hebat sehingga Anda tidak merasa
memerlukan penebusan dosa yang tersedia di dalam Tuhan Yesus Kristus,
ingatlah bahwa Anda tidak akan bisa melepaskan diri dari kedahsyatan
hukuman Allah. Selama Allah masih memberi kesempatan, marilah kita
merendahkan diri kita.
Keluaran 11:10
“Musa dan Harun telah melakukan segala mujizat ini di depan Firaun. Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga tidak membiarkan orang Israel pergi dari negerinya.”
sumber: http://saatteduh.wordpress.com/2013/03/08/kedahsyatan-hukuman-allah/
“Musa dan Harun telah melakukan segala mujizat ini di depan Firaun. Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga tidak membiarkan orang Israel pergi dari negerinya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar