Kita bukan hanya perlu beriman terhadap pemeliharaan Allah, tetapi kita juga harus tekun menantikan tindakan pemeliharaan Allah. Perjalanan iman kita harus ditempuh dengan sikap seperti seorang pelari maraton, bukan pelari sprint (pelari jarak pendek). Seorang pelari sprint adalah seorang pelari yang mampu berlari dengan sangat cepat, sedangkan seorang pelari maraton adalah seorang pelari yang sanggup berlari dalam jarak jauh. Seorang pelari maraton tidak boleh berlari terlalu cepat, karena berlari terlalu cepat akan mengurangi daya tahan dalam berlari.
Allah dengan sengaja membawa bangsa Israel untuk menempuh jalan berputar (tidak menempuh jalan terpendek) menuju Tanah Kanaankarena Allah ingin melatih bangsa Israel agar bertekun dalam iman. Bangsa Israel sering dibiarkan berada dalam situasi sulit agar mereka belajar untuk mempercayai Allah. Bangsa Israel tidak hanya sekali saja menghadapi ujian iman, tetapi berkali-kali. Sayangnya, bangsa Israel seringkali kurang tekun dalam memelihara iman. Berkali-kali mereka gagal mempercayai Allah dan mereka protes terhadap Musa sehingga Musa sering merasa amat tertekan.
Orang Kristen zaman ini juga harus beriman dalam ketekunan karena kita belum menerima sepenuhnya segala sesuatu yang dijanjikan Allah. Godaan yang disebabkan oleh hawa nafsu kita serta oleh daya tarik dunia membuat kita harus terus bertekun dalam iman. Ujian iman tidak akan berakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kedua kali dan kita hidup bersama dengan Tuhan sepenuhnya. Marilah kita terus melawan godaan dunia ini dengan bersandar kepada pertolongan Tuhan.
Kolose 1:23
“Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.”sumber: http://saatteduh.wordpress.com/2013/03/14/beriman-dalam-ketekunan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar