Bacaan Alkitab Siang Hari ini: Matius 24:1-14
Bait Suci pertama yang berdiri di Yerusalem direncanakan oleh Daud dan dibangun oleh Salomo (1Raj 6:1-38;
966 SM). Setelah terbengkalai oleh beberapa raja Yehuda yang jahat,
Yosialah yang memperbaiki Bait Suci tersebut pada 621 SM. Namun, orang
Babel menghancurkannya pada 586 SM. Mereka yang kembali dari pembuangan
membangun Bait Suci yang sangat sederhana dibandingkan dengan
sebelumnya, Herodes pada 19 M membangun kembali Bait Suci itu dengan
mega proyeknya di lahan yang sama tanpa membongkar bangunan lama,
sehingga ritual masih bisa dijalankan seperti biasa. Pembangunan itu
masih berlangsung pada masa hidup Yesus, dan baru diselesaikan pada 64
M. Akhirnya Bait Suci ini dihancurkan pada 70 M.
Beranjak
dari Bait Suci itulah Yesus memproklamasikan permulaan penderitaan
zaman baru yang ditandai dengan keruntuhan Bait Suci (1-2), penyesatan atas nama Mesias (4-5), kabar tentang perang (6), kelaparan (7), pengikut Kristus akan dibunuh (9), banyak orang akan menjadi murtad dan saling membenci (10), muncul nabi palsu (11) dan kasih banyak orang menjadi dingin (12). Keruntuhan Bait Suci merupakan gambaran dalam sejarah akan kedahsyatan akhir zaman. Tanda-tanda berikutnya (4-12) akan berulang dengan intensitas yang meningkat.
Yesus mempersiapkan
pengikut-pengikut-Nya untuk menghadapi masa-masa yang sangat sulit
supaya mereka sabar dan bertekun. Sesudah kebangkitan dan kenaikan-Nya
ke surga, para pemimpin Yahudi mulai menganiaya pengikut-pengikut-Nya.
Pada 64 M sebagian besar kota Roma musnah terbakar. Kaisar Nero
menfitnah orang Kristen yang membakar kota itu dan mulai menyiksa ribuan
orang Kristus. Selama berabad-abad orang Kristen mengalami banyak
penganiayaan.
Nubuat
Tuhan Yesus menguatkan kita bahwa semua ini merupakan bagian dari
rencana Allah yang akan memuncak sampai kedatangan-Nya kedua kali.
Namun, kesaksian sejarah menunjukkan orang Kristen yang bertekun
seringkali semakin dihambat justru semakin merambat.
sumber: http://saatteduh.wordpress.com/2013/03/13/bertekun-sampai-kesudahan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar