Bacaan Siang Hari: Matius 21:28-46
John
Newton menyadari bahwa di sepanjang hidupnya ia menerima banyak
anugerah Allah. Pada usia 80 tahun, John menjadi pikun. Namun ia
berkata, “Tetapi ada dua hal yang saya tidak bisa lupa, bahwa saya
adalah pendosa besar, dan bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat yang
Besar.”
Dari dua
perumpamaan, kita akan belajar tentang dua kesadaran rohani yang harus
dimiliki saat berhadapan dengan kebesaran anugerah Allah. Pertama,
kesadaran bahwa kita dahulu adalah orang-orang yang pernah melawan
Tuhan, tetapi kemudian sadar dan menyesali dosa-dosa kita. Sikap
pemimpin Yahudi seperti anak sulung yang ketika diperintahkan oleh sang
bapak bersikap seolah-olah menaati kehendak bapaknya, tetapi tidak
melakukan. Meskipun anak sulung terlihat sopan dan hormat di luar, di
dalam hatinya dia tidak hormat. Di sisi lain, Yesus menggambarkan sikap
orang-orang berdosa sebagai anak bungsu (32).
Ia terlihat kasar, tetapi dia jujur walaupun salah dan akhirnya
menyesal/ bertobat. Yesus memperingatkan kita jangan sampai di luar kita
terlihat taat melakukan apa yang Tuhan perintahkan, tetapi hati kita
jauh dari Tuhan.
Kedua, kesadaran akan betapa
berdosanya kita dan betapa tidak terpahaminya kasih Allah kepada kita
manusia yang berdosa. Yesus menegur kejahatan yang dilakukan umat Israel
dan para pemimpin agama dengan mengambil gambaran tentang penggarap
kebun anggur. Para penggarap kebun itu menyiksa dan membunuh hamba-hamba
dari pemilik kebun, gambaran dari orang-orang Yahudi yang membunuh
nabi-nabi.Mereka juga membunuh anak pemilik kebun, gambaran dari
orang-orang Yahudi yang membunuh Yesus (37-38).Yesus
sebenarnya sedang mengungkapkan kenyataan yang sepertinya tidak masuk
akal, tetapi benar. Yesus sendiri adalah Anak Allah yang dikirim ke
dalam dunia yang jahat, tetapi Ia mati disalib oleh karena kejahatan
mereka.
Kesadaran
rohani akan betapa berdosanya kita dulu dan betapa besarnya anugerah
Allah kepada kita, akan memampukan kita hidup di dalam kerendahan hati
dan ucapan syukur.
sumber: http://saatteduh.wordpress.com/2013/03/04/kesadaran-rohani/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar