Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh anak-anak Allah adalah bahwa kita perlu belajar untuk melihat apa yang tidak kelihatan dengan iman kita. Kita tidak boleh membiarkan diri kita dibelenggu oleh keterbatasan manusiawi kita yang membuat kita hanya bisa melihat apa yang kelihatan. Iman akan memungkinkan kita melihat segala sesuatu berdasarkan janji Allah, bukan berdasarkan ketidakmampuan kita. Saat Musa dan Harun datang menghadap Firaun untuk menyampaikan pesan TUHAN, Allah Israel, mereka bukan hanya diremehkan oleh Firaun, tetapi Firaun kemudian menambah beban penderitaan orang Israel dengan meningkatkan penindasan yang dilakukan oleh bangsa Mesir terhadap bangsa Israel. Akibatnya, niat baik Musa dan Harun itu ditanggapi dengan celaan oleh bangsa Israel sendiri terhadap mereka berdua karena mereka dianggap sebagai biang keladi meningkatnya penderitaan bangsa Israel.
Protes Musa dan Harun terhadap Allah (5:22-23) menunjukkan bahwa mereka belum memiliki iman yang cukup untuk melihat bahwa rencana Allah pasti digenapi. Dari sudut pandang rencana Allah, kita harus menganggap penolakan bangsa Israel untuk mendengarkan (dan mempercayai) rencana Allah terhadap mereka itu sebagai bagian dari pelatihan Allah terhadap Musa dan Harun, agar mereka belajar melihat segala sesuatu dengan kacamata iman. Perlunya melihat dengan kacamata iman itu sebenarnya bukan hanya keperluan Musa dan Harun saja atau bangsa Israel saja, tetapi keperluan kita semua. Supaya kita memperoleh keselamatan yang disediakan Allah, kita harus mempercayai karya Kristus di kayu salib bagi orang berdosa yang hanya bisa dipahami dengan kacamata iman. Tanpa iman, tidak mungkin kita bisa mewarisi keselamatan di dalam Kristus.
Ibrani 11:1
“ Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
sumber: http://saatteduh.wordpress.com/2013/03/04/menembus-yang-kelihatan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar